IMPLEMENTASI PENGALAMAN REALISTIS-MISTIS                      GEREJA PERDANA DI JEMAAT UNTUK MEMBERITAKAN KABAR BAIK DALAM KONTEKS MISTIK JAWA KONTEMPORER

Soleman Kawangmani; Lavandya Permata Kusuma Wardhani

doi:10.38052/gamaliel.v4i2.163

IMPLEMENTASI PENGALAMAN REALISTIS-MISTIS GEREJA PERDANA DI JEMAAT UNTUK MEMBERITAKAN KABAR BAIK DALAM KONTEKS MISTIK JAWA KONTEMPORER

Soleman Kawangmani, Lavandya Permata Kusuma Wardhani

Abstract

Mistik Jawa kontemporer berkembang akibat agama formal gagal menjadi kekuatan moral, terlalu dogmatis dan ritualistik serta kurang memperhatikan kebutuhan batin. Pada hal gereja perdana memiliki pengalaman dengan Roh Kudus yang sifatnya batiniah, bukan formalistik dan ritualistik. Pengalaman gereja perdana harus menjadi pola hidup jemaat masa kini. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pola implementasi pengalaman gereja perdana dengan Roh Kudus di gereja masa kini untuk memberitakan Kabar Baik dalam konteks mistik Jawa kontemporer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif preskriptif dengan metode eksegesa teks Alkitab dan studi literatur. Penelitian ini menghasilkan ‘Pola Eklesia-Pneumato-Kristosentris’ dengan lima ciri yaitu persekutuan, belajar Firman Allah, doa dan penyembahan, pemberdayaan karunia Roh dan pengutusan untuk memberitakan Kabar Baik.

Contemporary Javanese mysticism developed because formal religion failed to become a moral force, was too dogmatic and ritualistic and did not pay attention to inner needs. In the case of the early church, the experience with the Holy Spirit was inward, not formalistic and ritualistic. The experience of the early church should be the pattern of life for the congregation today. This study aims to find a pattern of implementing the experience of the early church with the Holy Spirit in the contemporary church to preach the Good News in the context of contemporary Javanese mysticism. This study uses a prescriptive qualitative approach with exegesis methods of biblical texts and literature studies. This research resulted in an 'Eklesia-Pneumato-Christocentric Pattern' with five characteristics, namely fellowship, learning God's Word, prayer and worship, empowering the gift of the Spirit and sending out to preach the Good News.

Full Text:

PDF (Bahasa Indonesia)

References

Aliyanto, Deky Nofa. “Agama Di Ruang Publik: Relevansi Penglaman Mistik Keagamaan Gerakan Kristen Pentakosta Dalam Konteks Postmodern.” LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta 3, no. 1 (2021): 1–19. https://sttberea.ac.id/e-journal/index.php/logia/article/view/70.

Banawiratma, J B. “Kebatinan Serta Pelayanan St. Ignasius Loyola: Suatu Contoh Kebatinan Kristiani.” In Wahyu Iman Kebatinan. Yogyakarta: PN Kanisius, 1989.

———. Yesus Sang Guru. Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1997.

Brow, Robert. Asal Mula Agama. Bandung: Tonis, 1986.

Deere, Jack. Bagaimana Allah Pada Masa Kini Berbicara Melalui Nubutan, Mimpi Dan Penglihatan. Yogyakarta: Andi, 1996.

Dunn, James D G. Jesus And The Spirit. Michigan: W.B. Eerdmans, 1975.

French L. Arrington. Dokrin Kristen Perspektif Pentakosta 2. Jakarta: BP Sinode GBI, 2004.

———. Doktrin Kristen Perspektif Pentakosta. Yogyakarta: Andi, 2004.

H. Wayne House. Charts of Christian Theology and Doctrine,. Michigan: Zondervan, 1992.

Hadiwiyono, Harun. Kebatinan Dan Injil. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987.

Haryono, Timotius. “Misi Kristus Di Bumi Jawa.” Pengarah: Jurnal Teologi Kristen 3, no. 1 (2021).

———. “Model Soteriologi Untuk Memperkenalkan Kristus Dalam Konteks Pangestu.” Jurnal Penelitian STT Gamaliel 1, no. 1 (2013).

Heath, W Stanley. “Etika Dan Politik.” Pengarah: Jurnal Teologi Kristen 6 (2004).

Jonge, S.De. Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: PN Kanisius, 1976.

Kawangmani, Soleman. “APOLOGETIKA DIALOGIS: Olah Rasa Sebagai Model Percakapan Kabar Baik Dalam Konteks Kebatinan Pangestu Soleman Kawangmani.” Jurnal Teologi Kristen 2, no. 2 (2020).

———. “Desain Pemberitaan Injil Berbasis Pengenalan Budaya Suku Jawa (Studi Kasus Keluarga Suk Di Surakarta).” HUPERETES: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 3, no. 1 (2022): 1–12.

———. Makin Berdoa Mantap Bermisi. Surakarta: Yayasan Gamaliel, 2020.

———. “POLA APOLOGETIKA KONTEKSTUAL UNTUK MEMBERITAKAN KABAR BAIK KEPADA SUKU JAWA WONG CILIK.” Jurnal Gamaliel : Teologi Praktika (2019).

Kysar, Robert. Injil Yohanes Sebagai Cerita. Jakarta: BPK Gunung Mula, 1995.

Ladd, George Eldon. Teologi Perjanjian Baru 1. Bandung: Kalam Hidup, 1999.

Leon Moris. Teologi Perjanjian Baru. 2nd ed. Malang: Gandum Mas, 1996.

Magnis-Suseno, Frans. Beriman Dalam Masyarakat: Butir-Butir Teologi Kontekstual. Yogyakarta: Kanisius, 1992.

Moleong, J Lexy, and Lexy j. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PN Remaja Rosdakarya, 2007.

Peters, George W. A Biblical Theology of Missions. 2nd ed. Malang: Gandum Mas, 2020.

Riyanto Sanjiwani. “Mistik Jawa Kontemporer.” In Jelajah Hakikat Pemikiran Timur. Jakarta: Gramedia, 1993.

Siahaan, Harls Evan R. “Bahasa Roh Dan Spiritualitas Perikoresis Dalam Peristiwa Pentakosta: Analisis Reinterpretatif Kisah Para Rasul 2:1-13.” Logia: Jurnal Teologi Pentakosta 2, no. 2 (2021).

SMith, Gordon T. Evangelikal, Sakramental, & Pentakostal. Jakarta: IC Library, 2017.

Subagya, Rachmat. Agama Dan Alam Kerohanian Asli Di Indonesia. Jakarta: Cipta Loka Caraka, 1979.

Subagya, Rahmat. Kepercayaan, Kebatinan, Kerohanian Kejiwaan Dan Agama. Yogyakarta: Kanisius, 1990.

Zaluchu, Sonny Eli. “Strategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 4, no. 1 (2020).