POKOK-POKOK PERDEBATAN YESUS DENGAN PARA PEMIMPIN YAHUDI DALAM YOHANES 5: 19-47

Mathias Jebaru Adon, Stanislaus Eko Riyadi

Abstract


Tulisan ini bertujuan mengungkapkan pokok-pokok perdebatan Yesus dengan pemimpin-pemimpin Yahudi dalam Injil Yohanes bab 5: 19-47. Pernyataan-pernyataan yang disampaikan Yesus dalam perdebatan tersebut dianggap oleh pemimpin-pemimpin bangsa Yahudi sebagai penghujatan kepada Allah dan Taurat. Atas dasar ini, para pemimpin Yahudi bersepakat untuk membunuh Yesus. Karena itu, perikop Injil Yohanes 5:19-47 menjadi salah satu bagian penting untuk mengerti keseluruhan konflik dalam Injil Yohanes. Dalam Injil Yohanes segala sesuatu yang dikatakan dan dilakukan Yesus ditolak dan ditentang oleh pemimpin-pemimpin Yahudi.  Penginjil Yohanes menempatkan kelompok ini sebagai penentang Yesus yang sejak awal sampai akhir tidak mengubah sikapnya. Dalam konteks jemaat semacam inilah, Yohanes menulis injil agar semua orang menjadi percaya dan diselamatkan. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan atas sumber-sumber dan interpretasi Injil Yohanes. Melalui penelitian ini diharapkan para pembaca Injil Yohanes memahami tujuan teologis di balik Injil Yohanes. Sebab secara literer Injil Yohanes memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan injil-injil sinoptik.


References


Bala, Kristoforus. “Katekese Tentang Yesus Anak Allah Di Tengah Pusaran Heterdoxy: Peluang Dan Tantangannya Bagi Gereja Dewasa Ini.” In Pembaharuan Gereja Melalui Katekese Superfisialisme, Aktivisme, Fundamentalisme Dan Spiritualisme Tantangan Katekese Dewasa Ini, edited by Antonius Sad Budianto. Robert Pius Manik, Adi Saptowidodo, 21–56. Malang: STFT Widya Sasana Malang 2018, 2018.

Bangun, Osvaldo Herri. “Injil Yohanes Dalam Masalah Teodise: Sebuah Upaya Menanggapai Masalah Penderitaan Berdasarkan Teks Yohanes 9:1-7.” Universitas Kristen Duta Wacana, 2014.

Berkhof, Hendrikus. Sejarah Gereja. Edited by H. Enklaar. 24th ed. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Giban, Yoel. “Perbedaan Golongan Farisi, Golongan Saduki, Golongan Eseni Dan Golongan Pengikut Yesus.” OSF Preprints (2021): 1–5.

Jonch, Christian. “Yesus Sebagai Guru : Studi Injil Yohanes.” Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 8, no. 2 (2007): 257–276.

Kantohe, Finki Rianto. “Orang-Orang Farisi Dan Narsisisme Beragama: Tinjauan Mengenai Potret Orang-Orang Farisi Dalam Yohanes 9.” Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja 4, no. 2 (2020): 180–198.

Kantohe, Finki Rianto, and Samuel Benjamin Hakh. “Yesus Sang Mediator Yang Merengkuh Umat Termarginalisasi: Sebuah Analisis Sosio-Historis Terhadap Yohanes 9.” GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian 5, no. 2 (2020): 207.

Katz, Steven T. “Issues in the Separation of Judaism and Christianity after 70 C . E .: A Reconsideration.” The Society of Biblical Literature 103, no. 1 (2018): 43–76.

Lakonawa, Petrus. “Memaknai Simbol-Simbol Religius Injil Yohanes.” Humaniora 5, no. 1 (2014): 324.

Lilo, Deflit Dujerslaim. “Presuposisi Dan Metode Yesus Dalam Menyampaikan Pendapat: Sebuah Pedoman Bagi Para Akademisi.” BIA’: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2, no. 1 (2019): 121–138.

Maiaweng, Peniel C. D. “Inkarnasi: Realita Kemanusiaan Yesus.” Jurnal Jaffray: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray 13, no. 1 (2015): 97–120. https://ojs.sttjaffray.ac.id/JJV71/article/view/114/pdf_80.

Manafe, Yanjumseby Y. “STTE Konsep Kesatuan Yesus Dan Allah Bapa Dalam Injil Yohanes 17 : 22 Untuk Menghadapi Doktrin Subordinansi Tritunggal Saksi Yehuwa.” Jurnal Scripta Teologi dan Pelayanan Kontekstual 4, no. 1 (2019): 1–14.

Notomiharjo, Robbyanto. “Implikasi Misiologis Mujizat Penyembuhan Dalam Yohanes 9 Dan Relasinya Dengan Pelayanan Signs and Wonders Dalam Gerakan Pertumbuhan Gereja.” Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 5, no. 1 (2004): 37–52.

Pidyarto, Hendricus. Eksegese Kitab Suci Perjanjian Baru Sinoptik. Malang, 2002.

Runesi, Epelina Yofita. “Kritik Yesus Terhadap Orang Farisi Berdasarkan Matius 23:1-12 (Sebuah Studi Eksegesis).” Repository Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta 12 (2015).

Sanda, Hendrik Yufengkri. “Penderitaan, Dosa, Dan Pekerjaan-Pekerjaan Allah: Eksegesis Injil Yohanes 9:2-4.” KAMASEAN: Jurnal Teologi Kristen 1, no. 1 (2020): 35–54.

Santosa, Nur Budi. “Konsep Kerajaan Allah Menurut Yesus.” Jurnal Antusias (2013).

Sarumaha, Nurnilam. “Pengudusan Progresif Orang Percaya Menurut 1 Yohanes 1:9.” Kurios: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 5, no. 1 (2019): 1–11. http://www.sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios.

Scheunemann, Rainer. Panduan Lengkap Penafsiran Alkitab: Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru. Yogyakarta: ANDI Offset Yogyakarta, 2009.

Susanto, Heri. “Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius Dan Implementasinya Dalam Berapologetika.” Logia 1, no. 1 (2020): 78–95.

Urban, Linwood. Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.

Wenno, Vincent Kalvin. “Memahami Penyembuhan Orang Buta Dalam Yohanes 9 : 1-40 Dengan Pendekatan Poskolonial.” Kurios :jurnal Teoloi dan Pendidikan Agama 5, no. 2 (2019): 166–174.




DOI: https://doi.org/10.38052/gamaliel.v3i2.77

Article Metrics

Abstract view : 888 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 730 times

Refbacks



Copyright (c) 2021 Jurnal Gamaliel : Teologi Praktika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

    

   

  

 

RJI Main
logo

 

 

 

Jurnal Gamaliel: Teologi Praktika
Based on a work at: http://jurnal.stt-gamaliel.ac.id/
Online ISSN: 2656-2367 Printed ISSN: 2656-2332

Jurnal Gamaliel © Published by Sekolah Tinggi Teologi Gamaliel. All Rights Reserved.

Jurnal Gamaliel: Teologi Praktika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License