MENANGKAL KRITIKUS ALKITAB BAHWA MANUSIA BUKAN CIPTAAN TUHAN YANG SEMPURNA DAN TIDAK LEBIH BAIK DARI BINATANG

Hery Harjanto, Hery Fitriyanto

Abstract


ABSTRAK – Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan pemikir-pemikir yang kritis dalam berbagai bidang, termasuk kritik terhadap Alkitab.  Para kritikus mengatakan yaitu bahwa manusia bukan ciptaan Allah yang sempurna dan tidak lebih baik dari binatang. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan jawaban alkitabiah terhadap isu ini dan menunjukan ketaksalahan Alkitab.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode hermeneutika dan studi literatur. Adapun hasil dari penelitian adalah bahwa manusia adalah ciptaan Allah, diciptakan segambar dan serupa Allah dan sempurna adanya. Manusia menjadi jahat bahkan kejahatannya melebihi binatang terjadi setelah manusia yang sempurna itu jatuh ke dalam dosa.

 

Kata kunci : Allah, Penciptaan Manusia, Sempurna, Ketaksalahan Alkitab

 

ABSTRACTScience and tecnology advancement produce some philosophers that criticize all things, including the Bible. Those philosophers said that human beings are not the creation of God that is perfect and better than animal. This article aims to give a biblical answer to this issue dan prove inerransy of The Bible. This reseach use qualitative descriptive approach with hermeneutic and literature study method. This research found that human beings are the creation of God that is created in the image and likeness of God and perfect. Human beings become evil more than animal after fell into sin. Keyword: God,  The Creation Of Human Being, Perfect, Inerrancy of The Bible

References


Akil, Husein Avicenna. “Sepuluh Kali Lebih Sensitif Ketimbang Manusia.” Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Last modified 2010. Accessed March 25, 2021. http://lipi.go.id/berita/sepuluh-kali-lebih-sensitifketimbang-manusia/5648.

Berkhof, Louis. Teologi Sistematika 2. Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1994.

Diputra, Rizka. “Lima Hewan Dengan Indera Penciuman Terbaik Di Dunia.” Okezone.Com. Last modified 2016. Accessed March 25, 2021. https://techno.okezone.com/read/2016/03/24/56/1344743/lima-hewan-dengan-indera-penciuman-terbaik-di-dunia.

Enns, Paul. The Moody Handbook of Theology. Chicago: Moody Press, 1989.

Heath, W. Stanley. Tafsir Kitab Kejadian. Yogyakarta: Yayasan Andi, 1998.

Kawangmani, Soleman, and Irawan Budi Lukmono. “Efektivitas Pembelajaran Agama Kristen Melalui Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Di Perguruan Tinggi Terhadap Pemahaman Mahasiswa Kristen Tentang Gambar Diri.” Jurnal Gamaliel : Teologi Praktika 2, no. 1 (2020): 1–10.

Lumintang, Stevri Indra Danik Astuti Lumintang. Theologia Penelitian Dan Penelitian Theologis Science-Ascience Serta Metodologinya. Jakarta: Geneva Insani Indonesia, 2016.

Moleong, J. Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PN Remaja Rosdakarya, 1997.

Purwantara, Iswara Rintis. Prapenginjilan, Menyingkirkan Kendala-Kendala Intelektual Dalam Penginjilan. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2012.

Ridenour, Fritz. Dapatkah Alkitab Dipercaya? Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 1993.

Setiawan, David Eko. “Dampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosial.” BIA : Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2, no. 1 (2019): 83–93.

Widiastuti, Maria. “KONSEP KESELAMATAN DALAM AJARAN CALVINISME.” Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan 5, no. 4 (2019): 288–296.

Yudha, and Bayu D. Wicaksono. “7 Hewan Dengan Pendengaran Terbaik Di Dunia, Kelelawar Bukan Juaranya!” IDN Times. Last modified 2019. Accessed March 25, 2021. https://www.idntimes.com/science/discovery/viktor-yudha/hewan-dengan-pendengaran-terbaik/7.

Zendrato, Four Menius, Sekolah Tinggi, Teologi Injili, and Arastamar Nias. “Studi Tentang Dosa Menurut Yehezkiel 18 : 20.” Eresi: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 1 (2020): 23–33.

“Ciptaan Yang Luar Biasa.” Rehobot Ministry. Last modified 2018. Accessed March 26, 2021. https://www.rehobot.org/beranda_renungan/ciptaan-yang-luar-biasa/.

“Mengapa Pendengaran Anjing Lebih Peka Dibanding Manusia?” DW.Com. Last modified 2018. Accessed March 25, 2021. https://www.dw.com/id/mengapa-pendengaran-anjing-lebih-peka-dibanding-manusia/av-45102248#:~:text=Iptek-,Mengapa Pendengaran Anjing Lebih Peka Dibanding Manusia%3F,dan jadi tidak bisa tenang.




DOI: https://doi.org/10.38052/gamaliel.v3i1.66

Article Metrics

Abstract view : 634 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 448 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Gamaliel : Teologi Praktika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

    

   

  

 

RJI Main
logo

 

 

 

Jurnal Gamaliel: Teologi Praktika
Based on a work at: http://jurnal.stt-gamaliel.ac.id/
Online ISSN: 2656-2367 Printed ISSN: 2656-2332

Jurnal Gamaliel © Published by Sekolah Tinggi Teologi Gamaliel. All Rights Reserved.

Jurnal Gamaliel: Teologi Praktika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License